Rasa-rasanya kalau
berbicara mengenai wisata, tidak akan ada habisnya. Apalagi objek wisata yang
dikunjungi memberikan kesan yang indah, maka tidak jarang kita ingin kembali ke
tempat wisata tersebut. Begitu pun dengan saya, pada tahun 2010 saya melancong
ke Pulau Bali untuk berwisata. Objek wisata dan suasana yang nyaman membuat
saya ketagihan untuk kembali ke Bali. Hingga akhirnya, Valentine 2014 saya
kembali ke Bali untuk melancong agar benar-benar puas menikmati keindahan Bali
dengan menyusuri beberapa lokasi wisata terkenal d pulau dewata ini.
Kenapa harus Bali? Bali
memiliki banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi dengan tiket masuk yang
rata-rata cukup terjangkau. Wisata di Pulau Bali cukup menarik perhatian, di
samping lokasi wisata yang sangat indah, ditambah lagi dengan melekatnya nilai
budaya Bali dengan setiap objek wisata yang dikunjungi. Salah satunya adalah
keberadaan pura dalam setiap objek wisata. Untuk para wisatawan yang menginginkan
objek wisata bernuansa pura,,, maka saya merekomendasikan Pura Ulun Danu Beratan
sebagai pilihan yang tepat dimana Pura yang memiliki bentuk yang unik ini terletak
di tepi Danau Beratan, Bedugul, Bali sehingga menambah indah pura tersebut.
Untuk mengetahui
lebih dalam mengenai Danau Ulun Danu Beratan maka saya akan mengenalkan objek
wisata yang satu ini J
Lokasi Bedugul
Kawasan wisata
Bedugul terletak di antara perbatasan Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Buleleng.
Dari ibukota Denpasar menuju lokasi ini dapat ditempuh dalam waktu lebih kurang
dua jam atau berjarak sekitar 90 km mengikuti jalan raya Denpasar menuju arah Singaraja,
dengan kondisi jalan yang menanjak. Semakin mendekati lokasi Bedugul maka udara
akan semakin dingin dan kadang-kadang berkabut serta seringkali turun hujan,
karena kawasan ini berada pada ketinggian antara 1.250 - 1.400 meter di atas
permukaan laut. Di sepanjang jalan antara desa Pacung menuju kawasan Bedugul
banyak terdapat hotel untuk menginap dan beberapa rumah makan. Pada saat menuju
ke lokasi, saya dan teman-teman singgah sebentar untuk makan siang di salah
satu rumah makan yang bernama Saras. Di rumah makan ini kita bisa menikmati
makanan khas Bali dengan lokasi yang sejuk dan pemandangan yang indah jika
memandang ke bawah. Namun rumah makan ini juga menyediakan makanan umum
lainnya.
Sejarah
Pura ini berada di
kawasan wisata Bedugul yang sejuk dan dingin karena terletak di pegunungan
Beratan dengan puncak-puncaknya yaitu pucak Mangu, pucak Pengalengan, pucak
Sangkur. Di bagian selatan terdapat gunung Terate Bang, dan sebelah selatan
terdapat gunung Tapak serta gunung Batukaru. Pura Ulun Danu Beratan digolongkan
sebagai pura Dhang Kahyangan dan merupakan kompleks pura untuk pemujaan
terhadap Sang Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai dewa Tri Murti, yaitu
Brahma, Wisnu dan Siwa. Namun pemujaannya lebih menonjol terhadap Dewa Siwa
beserta saktinya Dewi Uma sebagai dewa kesuburan dan Dewa Wisnu beserta
saktinya Dewi Danu atau Sri yang dianggap sebagai dewi yang menguasai
pertanian. Berdasarkan karakternya, pura Ulun Danu Beratan termasuk pura yang
bersifat fungsional karena pemujaannya dikhususkan pada subak di kabupaten
Tabanan dan kabupaten Badung. Status pura Ulun Danu Beratan adalah sebagai
bekas pura kerajaan yang diayomi oleh raja Mengwi. Danau Beratan yang dijadikan
tempat pendirian pura ini karena danau Beratan dipandang memiliki nilai-nilai
kesucian dan diyakini akan membawa kesuburan. Sejarah berdirinya pura Ulun Danu
Beratan disebutkan di dalam babad Mengwi yang menyebutkan pura ini Parhyangan
Pinggiring Danu Beratan. Kata “ulun” yang bermakna “ulu” atau kepala dapat
diartikan sebagai Dewa atau Dewi. Pada sebuah bangunan di dalam pura ini
terdapat peninggalan zaman megalitik (sekitar 500 sebelum Masehi) yaitu berupa
sarkopagus dan sebuah papan batu. Dengan data-data peninggalan megalitik
tersebut dapat ditafsirkan bahwa pura Ulun Danu Beratan telah digunakan sebagai
tempat kegiatan ritual sejak zaman megalitik. Dalam babad Mengwi tidak
dicantumkan secara persis berdirinya pura tersebut, hanya saja menjelaskan pura
Ulun Danu Beratan didirikan setelah Pura Taman Ayun yang berada di desa Mengwi.
Wisata Pura Ulun Danu Beratan
Di daerah Bedugul
terdapat danau yang cukup luas dimana di tepi danau terdapat pura yang menambah
indah lokasi wisata sehingga lokasi wisata ini disebut Pura Ulun Danu Beratan,
atau yang kerap disingkat penyebutannya menjadi Pura Ulun Danu, yang merupakan
pura terbesar di Bali setelah Pura Besakih. Di kawasan wisata Bedugul terdapat
tiga danau yaitu Danau Beratan, Danau Buyan, dan Danau Tamblingan. Danau
Beratan adalah danau yang pertama dilalui bilamana dari arah Denpasar dan
berjarak sekitar 300 meter dari Kebun Raya Bedugul. Di lokasi obyek wisata
Bedugul terdapat tempat peristirahatan untuk menginap dan rumah makan serta
sarana penyewaan boat untuk mengelilingi Danau Beratan. Di tepi danau terdapat
Pura yang indah yang menjadi bagian utama wisaata yang dikelilingi taman dengan
rumput hijau. Pada bagian timur pura ini terdapat dua meru bertumpang sebelas
(solas) dan bertumpang tujuh (pitu). Dua meru ini berada agak terpisah dari
daratan atau hampir berada di pinggir danau.
Sebagai sebuah obyek
wisata sejarah dan religi, Pura Ulun Danu Beratan telah dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas penunjang, seperti lahan parkir, masjid, taman bermain
untuk anak, serta toilet. Taman bermain tersebut menyediakan berbagai sarana
permainan, seperti ayunan, kursi putar, dan jungkat-jungkit. Di dekat taman
bermain terdapat restoran yang menyajikan aneka masakan. Restoran ini biasanya
akan penuh oleh pengunjung pada saat jam makan siang.
Untuk memasuki Pura
Ulun Danu Beratan, wisatawan harus membayar tiket hanya sebesar Rp7.500,00
untuk turis domestik dan Rp10.000,00 untuk turis asing. Wisatawan yang ingin
mengelilingi danau dengan menyewa perahu dikenakan biaya sebesar Rp25.000,00
untuk satu kali keliling, dengan waktu sekitar 20 menit. Sedangkan bagi Anda
yang ingin memancing dapat menyewa peralatan pancing seharga Rp5.000,00, dengan
waktu pemakaian sepuasnya. Di sekitar pura juga terdapat jasa melukis wajah
cepat, hanya dalam waktu 15 menit, dengan harga Rp10.000,00 untuk tiap lukisan.
Sekiranya wisatawan menginginkan membeli oleh-oleh, di utara areal pura
terdapat pasar tradisional. Di pasar ini dijual berbagai hasil perkebunan,
pertanian, kerajinan khas bali, serta hewan khas Bali, yakni anjing kintamani.
Nah,,,, jikalau ada waktu yang tepat silahkan kunjungi wisata yang satu ini,,, dijamin menyenangkan :)